Siapkan dirimu untuk ikut
masuk dalam sebuah perjalanan panjang. Yang pada dasarnya hanya ada satu kata
untuk memulai "Menyelesaikan" maka mulailah membaca dengan menyebut
sebuah nama.
“Mungkin ragamu tak lagi ku
miliki, tapi tidak dengan cerita kita.”
Kini aku sudah
bermetamorfosa, menjadi sosok yang berbeda. Kini aku tak lagi menangisimu,
apalagi berharap kamu kembali ke pelukanku. Tidak, aku sudah bisa menerima
semuanya. Memang aku dulu begitu mencintaimu
hingga mata ini buta dan telinga ini tuli tak mau mendengar apa-apa. Yang aku
tahu, aku menginginkanmu, tak mau kamu pergi dari hati ini. Terimakasih untuk
segala masa lalu yang membuatku tahu bahwa cinta saja tak cukup untuk terus
berjalan ke depan. Terimakasih sudah membuatku sadar bahwa kebahagiaanku tak
boleh kutitipkan pada orang lain. Dan terimakasih telah pernah mematahkan
hatiku dan menyebabkan badai hebat dalam hari-hariku.
Cerita kita kini sudah berbeda. Kau dan aku seperti
dua insan yang tak saling mengenal, tak lagi saling menyapa. Suatu hal yang tak
pernah lagi menjadikanmu seseorang untuk berbagi cerita, tak lagi menjadikanmu
orang yang pertama kali kuingat ketika ku terbangun dari tidur, tak lagi
menjadikanmu seseorang yang pertama kali ku ucapkan ‘selamat pagi sayang’. Jika
pada akhirnya kamu menamai diri sebagai kehilangan? Mengapa dulu kau
mengajarkanku sebuah kenyamanan? Kini kau dan aku terpisah jarak dan waktu.
Pada akhirnya semua telah berlalu. Bagaimanapun kita telah melewati ini.
Biarlah ini menjadi kisah dipojok kenangan yang suatu hari nanti akan kita
lupakan atau bahkan akan menjadi sebatas kenangan yang dirindu.
Yang terjadi
telah terjadi. Tidak ada yang bisa disalahkan kalau nyatanya dulu kita pernah
sepakat untuk saling menyatukan. Perjuangan kami tidak sebercanda itu.
Kami yang pernah melawan badai, memanjat dinding yang tinggi bersama,
membuktikan pada semesta yang tak pernah membela. Bagaimanapun, dimasalalu aku pernah kau sebut sayang
dan begitupun juga kamu pernah menyemangatkanku untuk berjuang meraih mimpiku.
Terima kasih karena kamu, aku belajar banyak,
bagaimana cara menghargai orang lain, bagaimana cara mengahargai waktu,
disiplin, kebersamaan, pengorbanan, persaudaraan, segala hal yang mungkin
tidak akan pernah aku dapatkan dari yang lain. Dengarlah pengakuanku ini
aku sangat bersyukur pernah bertemu kamu, terima kasih telah menjadikanku bagian dari hidupmu, terima
kasih telah bersedia berjuang bersamaku. Dariku seseorang yang mungkin tak
terlalu berperan penting di sini namun aku cukup bahagia dengan pertemuan kita.
Namun sudahlah....Meski
jalan kita berbeda, kaulah senja bagi rinduku. Ada bagian-bagian yang suatu
saat kita rindukan, mungkin saja kenangan. Semua
kunamai sebatas kenangan. Kita pernah kembali, untuk menyelesaikan. Dulu dekat sedekat nadi, Kini jauh sejauh matahari. Dan
baru aku sadari kisah kita benar-benar telah usai. Semua berakhir dan selesai.
“Bukan Melupakan yang jadi masalahnya. Barang
siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, dan hidup bahagia.
Tetapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.”Tere Liye, Hujan
No comments:
Post a Comment